Pendidikan

Penobatan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025 Dibuka, Gubernur Aceh Apresiasi Upaya Pelestarian Bahasa dan Budaya

Banda Aceh – Penobatan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025 resmi dibuka pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Aula BPMP Provinsi Aceh. Acara ini akan berlangsung hingga 11 Mei 2025 dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., yang mewakili Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf. Dalam sambutannya, Marthunis menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada Balai Bahasa Provinsi Aceh dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini.

“Kegiatan ini bukan hanya ajang seleksi Duta Bahasa, tetapi juga sebuah upaya kolektif untuk membangun kembali kesadaran generasi muda terhadap pentingnya bahasa sebagai identitas, pemersatu, dan kekuatan budaya bangsa,” ujar Marthunis.

Ia menekankan bahwa bahasa adalah cerminan jiwa bangsa dan mengingatkan bahwa bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan, harus dijaga dengan baik, sembari melestarikan bahasa daerah Aceh yang merupakan bagian dari kekayaan budaya.

Marthunis juga menjelaskan pentingnya peran Duta Bahasa. “Duta Bahasa tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga sebagai agen perubahan, role model bagi anak muda, serta pelopor dalam mengutamakan sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan merawat bahasa daerah,” tambahnya.

Duta Bahasa diharapkan juga dapat memahami bahasa asing sebagai alat diplomasi yang akan memperluas wawasan global. Sebagai bagian dari visi pembangunan sumber daya manusia di Aceh, Marthunis berharap kegiatan ini dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki daya saing global.

“Pemuda-pemudi Aceh harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Marthunis juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh finalis yang telah berhasil mencapai tahap penobatan. Ia berharap para finalis ini dapat menjadi duta yang tidak hanya berbicara tentang kebahasaan, tetapi juga membawa semangat dan tanggung jawab kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Penobatan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan duta-duta bahasa yang berperan aktif dalam mempromosikan bahasa dan budaya Aceh, serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian bahasa Indonesia dan bahasa daerah di tengah keberagaman yang ada,” harapnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Drs. Umar Sholikhan, M.Hum., dalam sambutannya pada acara Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025, yang berlangsung di Aula BPMP Aceh pada 10-11 Mei 2025, menyampaikan pentingnya tema Ragam Bahasa Harmoni Budaya, Menghidupkan Warisan Nusantara. Tema ini dinilai sangat relevan karena selain mengangkat keberagaman bahasa, juga berfokus pada upaya pelestarian dan promosi budaya serta warisan leluhur yang kaya di Aceh dan Nusantara.

“Di tengah arus globalisasi, kami menyadari betapa pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan menggaungkan Trigatra Bangun Bahasa—yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Duta bahasa bukan hanya simbol, tetapi juga agen perubahan yang membawa misi kebahasaan ke tengah masyarakat,” ujar Umar Sholikhan.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh itu juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap semangat peserta yang luar biasa pada tahun ini. “Mereka tidak hanya hadir dengan semangat, tapi juga membawa karya nyata, seperti buku, lukisan, hingga seni kriya, sebagai wujud cinta mereka terhadap bahasa dan budaya,” tambahnya.

Proses seleksi pemilihan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025 dimulai dengan 108 peserta yang antusias. Setelah melalui tahapan seleksi yang ketat, jumlah peserta disaring menjadi 80 orang untuk mengikuti konten kebahasaan dan penulisan karya tulis ilmiah. Dari tahap selanjutnya, 50 peserta berhasil melangkah ke tahap wawancara hingga akhirnya terpilih 10 Cut Kak (perempuan) dan 10 Cut Bang (laki-laki) yang menjadi finalis.

“Dari panggung ini, kami berharap akan lahir duta-duta bahasa yang mampu bersuara lantang, berkarya nyata, dan menjadi teladan dalam merawat jati diri bangsa melalui bahasa,” harap Umar Sholikhan dalam akhir sambutannya.

Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Aceh 2025 diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya menguasai bahasa dengan baik, tetapi juga dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih menghargai keberagaman bahasa dan budaya Aceh. “Dengan peran serta Duta Bahasa, diharapkan dapat semakin memperkokoh jati diri bangsa Indonesia melalui bahasa,” Tutup Umar Sholikhan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *